WONOGIRI, INFODESAKU – Sejumlah dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui program Dosen Pulang Kampung melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (8/6/2024). Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Ngambarsari, Fitri Hanany dan diikuti oleh 90 kader PKK dan Posyandu, dua bidan desa, serta ahli gizi dari Puskesmas Karangtengah.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan pada peningkatan keterampilan Kader Posyandu dan PKK dalam budidaya sayuran, serta pengembangan kewirausahaan sosial untuk menunjang pendapatan masyarakat. Hal tersebut sekaligus juga upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama kaitannya dengan pencegahan dan penanggulangan stunting.
Program penanggulangan stunting melalui kegiatan Dosen Pulang Kampung IPB Tahun 2024 ini diinisiasi oleh Dr. Ninuk Purnaningsih, Dosen Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat sebagai ketua tim. Beranggotakan dosen dalam bidang budidaya pertanian, pangan dan gizi yakni Sulasih, M.Si dari Sekolah Vokasi IPB serta Dosen bidang kewirausahaan sosial, Anita Primasari W., SP, MSi yang turut hadir dalam kegiatan.
“Pelatihan diawali dengan pemberian materi dan praktik langsung oleh Ibu Sulasih bersama dengan seluruh peserta yang hadir. Kegiatan praktik budidaya pertanian ini meliputi tata cara penyemaian mulai dari persiapan benih, persiapan media tanam, hingga penanaman bibit ke media tanam,” kata Ninuk dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).
Setelah pemberian materi budidaya pertanian dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan topik kewirausahaan sosial yang disampaikan oleh Anita Primasari W. Materi yang disampaikan merupakan materi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang istilah kewirausahaan sosial dan apa saja yang perlu dilakukan untuk mewujudkan kewirausahaan sosial.
Pada akhir sesi materi dilakukan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dengan peserta. Beberapa peserta berdiskusi dan bertanya sembari menceritakan masalah kewirausahaan sosial yang dialaminya.
Salah satu peserta yang aktif dalam sesi diskusi adalah Sri Lestari, yang merupakan anggota Kelompok Darwis Anggrek Dusun Bulu. Sri menceritakan kendala pemasaran yang dialami oleh kelompoknya kewirausahaan yang diikutinya.
Peserta lain yang juga aktif dalam sesi diskusi ini adalah Mari, yang merupakan salah satu anggota KWT Jatimulya 2 Dusun Tanggung. Mari bercerita tentang permasalahan yang dihadapi oleh KWT Jatimulya, yakni pola distribusi hasil panen yang belum efektif.
“Panen lemonnya berpuluh kilo tapi yang terjual hanya sekian kilo. Dulu sudah pernah ikut pameran-pameran di Wonogiri dan sudah ada produk sari lemon, tapi pemasarannya belum efektif,” ujar Mari.
Mengetahui permasalahan-permasalahan yang diungkapkan oleh peserta pelatihan, Tim Dosen Pulang Kampung IPB berupaya untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi dengan memberikan pemahaman yang relevan, salah satunya melalui studi kasus contoh-contoh nyata yang serupa yang pernah terjadi di lokasi berbeda.
“Setelah diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan keterampilan dalam budidaya pertanian khususnya pada komoditas sayur dan buah, serta mampu mengintegrasikannya dalam bentuk pengembangan kewirausahaan sosial,” harap Ninuk.
“Langkah ini diharapkan tidak hanya mampu berdampak pada nilai ekonomi, tetapi juga dapat membantu dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting di wilayah kegiatan,” pungkasnya. (Ibnu)