GARUT, INFODESAKU – Desa Pangeureunan, Kecamatan Balubur Limbangan mungkin satu satunya desa yang selalu dikunjungi oleh Mentri Pertanian disetiap awal pemerintahan Kepala desa baru, tercatat sudah dua kali dimana yang pertama pada tahun 2015 waktu itu Kepala desa H. E. Sulaeman yang baru beberapa bulan dilantik dan yang kedua Kepala desa H. Asep S yang baru dilantik tiga bulan lalu kedatangan Mentri Pertanian Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H dalam rangka kunjungan kerja melihat langkah pemerintah daerah menuju ketahanan pangan nasional. Selasa, (16/11).
Namun dibalik kunjungan dua Mentri tersebut tidak ada dampak yang signifikan bagi petani Desa Pangeureunan, hal itu diungkapkan oleh Sunarya Lukman Ketua Gapoktan Mekar Saluyu saat ditemui di kantor kepala desa. Lebih lanjut Abah (sapaan akrab Sunarya Lukman) mengatakan kedatangan seorang penjabat negara dalam hal ini Mentri pertanian ke desa merupakan satu kebanggaan dan kehormatan namun dibalik itu tidak ada dampak yang signifikan bagi kesejahteraan petani.
“Dua kali didatangi Mentri pertanian sama sekali tidak membawa perubahan terhadap kesejahteraan petani, kami hanya dapat birita doang”, paparnya.
Abah juga mengungkapkan Kedatangan Mentri Dr H. Syahrul Yasin Limpo, S.H, M.H pada hari Minggu 14/ 11 sangatlah mendadak, Pemerintah desa mendapat informasi dari dinas melalui UPT pada hari Sabtu jadi hanya punya waktu satu hari untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
“Meskipun demikian Alhamdulliah acara berjalan sukses dan lancar”, ungkapnya.
Diakhir wawancara Abah berharap pemerintah dalam hal ini dinas terkait agar lebih serius dalam memperhatikan petani jangan cuma iklan saja, potensi pertanian di Desa Pangeureunan sangat besar untuk menopang ketahanan pangan nasional.
“Coba kami beri alat yang moderen seperti, Traktor, Silo atau alat pengering, bangunkan gudangnya dan perbaiki infrastruktur jalan penunjang usaha taninya”, harapnya.
Menurut Abah Desa Pangeureunan memiliki area perkebunan jagung 1200 Hektar dengan jumlah produksi permusim mencapai 9000 ton jagung pipil kering itu merupakan kontribusi yang cukup fantastis bagi terwujudnya ketahana pangan nasional yang jadi program pemerintah melalui kementrian pertanian.
Laporan : Bhegin