GARUT, INFODESAKU – Sebagian besar Para Siswa merayakan kelulusannya dengan euforia yang berlebihan dan mengganggu ketertiban umum, terlebih anak STM yang identik merayakan kelulusan dengan cara berkeliaran di jalanan . Untuk menepis paradigma tersebut Siswa SMKN 2 Garut, Kelas 13 Geologi Pertambangan 1 merayakan kelulusan dengan hal yang terpuji dan patut ditiru, mereka meluapkan kegembiraannya di Panti Asuhan dengan menyantuni Anak Yatim. Selasa, (15/06).
Ketua acara Fahadilah menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan agar perayaan kelulusan lebih bermanfaat serta ingin merubah stigma masyarakat tentang anak STM yang kerap dicap badung.
“Bahwa tidak selamanya dan semuanya anak STM melakukan hal demikian. Kamipun memiliki jiwa solidaritas dan rasa perduli terhadap kemanusiaan serta menjalankan dalam kebaikan”, jelasnya.
Ditempat yang sama Muhamad Sodik salah satu siswa berharap perayaan kelulusan di angkatan pertama program 4 tahun geologi pertambangan menjadi amal ibadah dan mendapat Rahmat dan Keberkahan dari Allah SWT serta tidak berhenti sampai disini untuk melakukan hal-hal kebaikan dengan menyantuni anak yatim yang berada di Yayasan Panti Asuhan Muhammad Khopia Darussalam yang beralamat di Jalan Raya Samarang, Kampung Cikamiri RT 01/02, Cintakarya Kacamatan Samarang Garut 55161.
“Semoga ini menjadi bahan renungan dan bahan bersyukur, karena masih bisa merasakan bangku sekolah selama 13 tahun khususnya untuk kami (siswa-siswi GP) yg tidak semua orang dapat merasakannya”, pungkasnya.
Ketua Yayasan Panti Asuhan Muhammad Khopia Darussalam mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi serta merasa takjub karena anak-anak yang masih remaja sudah memiliki kepekaan sosial dengan menyantuni anak-anak yatim piatu yang semua itu telah dicontohkan dan dipraktekan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW
“Semoga apa yang diberikan anak-anak ini menjadi pembuka pintu ridho dan berkah Allah SWT sehingga mereka menjadi orang-orang yang sukses di Dunia serta Akhirat dan menjadi inspirasi bagi anak remaja yang lain”, tuturnya.
Santunan berupa sembako dan uang tunai hasil dari urunan satu kelas yang terdiri dari 30 siswa kelas 13 geologi pertambangan 1.
Laporan : Bhegin