LAMSEL, INFODESAKU – Komisi V DPRD Provinsi Banten melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Selatan, Senin (6/7/2020).
Kedatangan rombongan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, M. Nawa Said Dimyati, meminta Staf Ahli Bupati Lampung Selatan bidang Ekonomi Pembangunan (Ekobang) dan Kemasyarakatan Burhanuddin, didampingi Kepala Pelaksana BPBD, M. Darmawan.
Rapat dengan Komisi V itu pun dilangsungkan di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan. Hadir dalam kunjungan itu Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Muhammad Nizar bersama Wakil Ketua, Sekretaris dan anggota Komisi V lainnya.
Dalam kata pengantarnya, Burhanuddin menjelaskan, Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu daerah di Provinsi Lampung yang memiliki wilayah geografis yang luas, dan memiliki garis pantai sepanjang 247,76 Kilometer.
Kemudian memiliki 17 kecamatan dan 7 kecamatan berbatasan langsung dengan laut. Menurutnya, Dengan garis pantainya yang sepanjang itu, pasti tidak terlepas dari banyaknya alam yang pernah terjadi di Lampung Selatan.
”Diantaranya bencana-bencana tersebut dapat berupa banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, kebakaran hutan dan lahan. Dan yang paling kita ingat adalah akibat tsunami pada tahun 2018 akibat dari erupsi Gunung Anak Krakatau, ”tuturnya.
Lebih lanjut Burhanuddin menjelaskan, Kabupaten Lampung Selatan juga berada pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pegunungan Barisan yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera, meliputi pegunungan, lembah-lembah, bukit-bukit dan lain sebagainya.
”Konsekuensinya, banyak wilayah kita yang memiliki kerawanan terhadap aneka ragam bencana yang setiap saat dapat menimpa sebagian daerah dan berdampak terhadap masyarakat,” ujar Burhanuddin.
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui BPBD telah melakukan pemetaan wilayah dalam kerangka penggantian bencana alam yang sering tidak dikembalikan.
”Sebagai upaya penanggulangan dan penanganannya harus dilakukan dengan dukungan, antisipatif dan partisipatif. Dalam pelaksanaannya juga harus terencana dan terkoordinasi dengan baik. Baik pada saat sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana setelahnya.
Selain itu lanjutnya, dalam hal penanganan bencana alam, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga melibatkan berbagai komponen masyarakat yang ada serta mendayagunakan sebanyak mungkin sumber daya manusia dan keselamatan yang ada. Mulai sejak menyiapkan masalah, menyusun rencana hingga pada saat evaluasi pola penanganannya.
”Untuk itu, melalui kegiatan kunjungan kerja Komisi V DPRD Provinsi Banten pada hari ini, diharapkan dapat saling meningkatkan kerja sama dalam penanggulangan bencana alam di masing-masing daerah,” kata Burhanuddin mengakses disambutnya.
Sementara itu, ditemui usai kegiatan itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten, Muhammad Nizar menyampaikan, kunjungan tersebut terkait untuk melakukan koordinasi terkait dengan penaggulangan dan penanganan belanja di daerah.
”Tentang kerangka pertentangan tentang kewaspadaan dini bencana. Kita tahu Banten dan Lampung ini kan berdampingan, hanya membantu laut saja. Sementara ditengah-tengahnya ada Gunung Anak Krakatau yang tahun (2018) lalu bermasalah menimpa dua provinsi ini, ”katanya.
“Kami juga ingin membahas tentang bagaimana cara menyelamatkan bencana di Provinsi Lampung. Khususnya Kabupaten Lampung Selatan yang juga terdampak tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau, ”tambahnya.
Menurutnya dengan kolaborasi yang baik dan kolaborasi dengan semua pihak, diharapkan dapat memudahkan menentukan kebijakan dalam mengambil tindakan saat menyuarakan.
“Lampung dan Banten punya sejarah dan hubungan yang cukup baik dan erat. Hari ini oleh geogafis Gunung Anak Krakatau milik Lampung Selatan, tetapi Banten juga merasakan itu milik bersama. Intinya silaturahmi ini perlu diperketat lagi, ”pungkasnya.
Laporan : Az/R.Y5
