SUKABUMI, INFODESAKU – Petani yang berada di Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Butuh perhatian serius pemerintah dari jeratan para tengkulak, pasalnya, para petani binggung untuk memasarkan hasil pertaniannya, seperti sayur mayur dan serapan gabah petani yang semua di serap oleh para tengkulak
Menurut pengakuan Abah Ajum selaku Petani Sayur Mayur kepada Infodesaku, Dirinya hanya bisa pasrah dengan keadaan seperti ini, di karnakan setiap kali panen harus menjual kepada pihak tengkulak dan harganyapun tidak ada kepastian.
“Biasanya kalau panen di tampung oleh para tengkulak disini, kalau untuk sayur mayur seperti mentimun kita dapat harganya setelah mentimun tersebut di jual di pasar dulu, jadi kita tidak tahu berapa harga yang beredar di pasaran,” ungkapnya.
Menangapi keluhan para petani tersebut, Deni selaku Kepala Desa Pawenang hanya bisa pasrah dengan keterbatasannya.
“Jadi petani disini semua minjem ke tengkulak, mau ngak mau mereka ketika panen harus menyerakan hasil panen mereka kepada tengkulak tersebut, biasanya para petani sudah terikat dengan mereka, karna dari semua kebutuhan awal mulai dari mengarap lahan semua di suplay oleh para tengkulak,” terangnya. Jum’at(26/4/19)
Lebih lanjut Deni menambahkan, Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena apabila di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) nantinya akan menimbulkan masalah juga.
“Soalnya yang jadi tengkulak disini adalah warga disini juga,” cetusnya.
Sementara luas Area pertanian yang produktif di desa pawenang lebih kurang dari 50 hektar, yang di garap oleh petani
Deni hanya bisa berharapan adanya solusi dari pemerintah terkait permasalahan ini, para petani berharap adanya bantuan berupa pupuk dan sekaligus mencari solusi untuk menanpung hasil tani dari para petani secara berkesinanbungan.
“Peran serta pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, di harapkan mampu memberikan solusi kepada para petani.” pungkasnya.
Laporan : Rt/BA