BOGOR, INFODESAKU– Dalam meningkatkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM). Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Ciomas adakan dialog ekonomi kerakyatan bersama Prof. Dr Ahmad Erani Yustika ( Staff Khusus Presiden RI Bid Ekonomi). Rabu (27/2/2019)
Sekcam M. Sobar Mansoer, mengatakan, dari sisi perekonomian masyarakat bisa dilihat banyaknya kegiatan UMKM di wilayah Tamansari dan Ciomas yang mencapai 2000 lebih para pengrajin. Salah satunya pengrajin sepatu dan sandal berada di Dua Desa yakni Sirnagalih dan Pasireurih Kecamatan Tamansari dan ini merupakan potensi yang luar biasa,” ujarnya
Prof. Dr Ahmad Erani Yustika Staff Khusus Presiden RI Bidang Ekonomi, menyampaikan, sangat mengapresiasi, semangat kepada pengrajin, para pelaku UMKM selama puluhan tahun yang sudah melakukan upaya – upaya terbaik dalam menggerakan ekonomi lokal.
Dalam dialog para pengrajin menyampaikan beberapa persoalan darn masalah – masalah, ada yang bisa ditangani oleh Pemerintah pusat dan ada yang bisa dikelola oleh Pemerintah Daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten,” tuturnya
Lanjut dirinya, sebagian masalah ada pada internal UMKM itu sendiri, seperti halnya mempunyai kesadaran dengan mengorganisir secara mengkolektif bersama – sama supaya kekuatan lebih meningkat, membangun kesadaran masyarakat yang mempunyai kehormatan dan kebanggan untuk membeli dan mencintai produk lokal. Hal – hal semacam ini jika dilakukan secara bersama – sama antara Pemerintah Pusat, Daerah dan pelaku UMKM itu sendiri, maka hasilnya akan lebih cepat diperoleh dan kemajuan yang diharapkan bisa dicapai dengan segera. Dengan terus memajukan, mendorong kualitas dari produk yang dihasilkan dan itu ada bantuan dari Pemerintah.
“Untuk meningkatkan para UMKM yakni dengan dibentuknya koperasi menjadi salah satu pilihan, didorong, diperkuat dengan banyak anggota UKM yang terlibat dalam koperasi, maka kekuatan akan lebih besar. Inilah tantangan yang harus segera dilakukan, dan ini murni lebih kepada kesadaran dan inisiasi para pengrajin itu sendiri. Hal ini bisa dilakukan oleh Desa – Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BuMdes) untuk para pengrajin, untuk permodalan tidak tergantung dari yang lain cukup dari dana Desa. Dengan mengalokasikan dana Desa untuk pelatihan management, membeli teknologi sedang, membangun sistem pemasaran yang lebih efektif dan bisa menjangkau pasar luas melalui internet.” Ungkapnya
Laporan : Yudi