BOGOR, INFODESAKU – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor Gelar Sosialisasi Forum Komunikasi Daerah Partisipasi Masyarakat Dalam Peberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (FORKOMDA PMP3A) Kabupaten Bogor Tahun 2019. Acara digelar di The Rizhen Hotel Cisarua Puncak Bogor. Selasa, (26/02).
Kegitan tersebut kali pertama dilaksanakan sebagai tindak lanjut komitmen Bupati Bogor Nurhayanti setelah Kabupaten Bogor terima penghargaan Parahita Ekapraya utama dari wakil presiden tahun 2018 lalu.
Menurut Kasi Bidang Pengurusutamaan Gander (PUG), DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Hj. Lela Nurlaela Dirinya mengatakan dalam penilaian penghargaan tersebut salahsatunya ada item Forkomda tingkat Daerah, nah sebetulnya ditingkat Kabupaten belum terbentuk, sehingga kami berinisiatif untuk membentuk forum bersama berbagai stakeholders melibatkan berbagai unsur masyarakat, organisasi-organisasi dan akademisi.
“FORKOMDA PMP3A ditahun 2019 kali pertama dilkasanakan oleh DP3AP2KB kabupaten bogor, dan kini telah terbentuk namanya Forkomda Puspa, dibentuknya Forkomda ini tujuannya untuk mengetahui sejauhmana tingkat kekerasan, trafficking (perdagangan manusia) ditingkat kabupaten bogor, pencegahan dan penanganannya,” ujarnya kepada awak media.
Masih kata Lela, Hal penanganan dan pencegahannya melalui Forkomda puspa ini diharapkan kedepannya dapat menangani permasalahan kekerasan pada perempuan dan anak.
“Sebelum terjun atau berkiprah langsung kelapangan pengurus yang tergabung pada Forkomda puspa ini betul-betul telah dibekali ilmunya hingga dapat kuasai medan apa saja yang harus dilakukan dimasyarakat, jadi tidak bekerja dahulu melainkan dibekali ilmunya agar tidak dikatakan mal praktek. Dengan hadirnya narasumber yang berpengalaman dibidangnya wawasan kita menjadi terbuka harus darimana memulainya, seperti harus mencari lokus-lokus permasalahan dimasyarakat.” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Suarni Daeng Caya Praktisi Advokasi Perlindungan Perempuan dan Anak usai mengisi materi dirinya mengatakan kami kepada peserta pengurus Forkomda memberikan arahan bagaimana membangun strategi advokasi terhadap pelindungan perempuan dan anak supaya dalam penanganan kekerasan kepada perempuan dan anak ini bekerja secara profesional dan melibatkan unsur masyarakat.
“Dalam menangani perlindungan perempuan dan anak tidak hanya tindakan preventif saja juga harus mampu menangani kasus-kasus kekerasan yang menimpa terhadap perempuan dan anak. perempuan dan anak ini merupakan bagian dari masyarakat, masyarakat yang lebih dekat dengan mereka hingga masyarakat harus bisa menangani, Nah adanya pengurus forum ini mereka yang harus lebih awal yang mengetahui isu-isu, kemudian harus memiliki skill bagaimana melakukan pencegahan dan penanganannya.” tutur Arni praktisi advokasi internasional.
Diakhir perbincangannya Arni berpesan kepada masyakarat agar terus update terhadap modus-modus operandi baru yang terus bermunculan. Diharapkan kedepannya kabupaten bogor dalam penanganan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat menjadi percontohan.
“Kabupaten Bogor sangat berpotensi dan yakin bisa menjadi percontohan, Didukung dengan program-program panca karsa Bupati Ade Yasin, Bagi kami menjadi spirit tersendiri yang bekerja dilapangan.” pungkasnya.
Laporan : Fauzi/Yani/Panji