BOGOR, INFODESAKU – Proses evakuasi tim gabungan Satpol PP, Dinas Sosial, Kantor Imigrasi Bogor, UNHCR dan Interjational Networking for Humanitarialm (INH) Mendapatkan Perlawanan keluarga Omar,Imigran asal Negara Palestina di Perumahan Green Pattio, Cibinong Bogor, Rabu (23/01)
Omar dan keluarga tidak terima dengan Pemkab Bogor, jika dilarang berjualan di Stadion Pakansari. Ia merasa Pemkab Bogor tebang pilih dalam menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL).
Fatimah putri Pertama Omar yang pasih berbahasa Indonesia ini mengatakan,”Kenapa kami dilarang berjualan sementara warga lainnya boleh berjualan di area Stadion Pakansari, saya masih melihat ada PKL yang berjualan disana sedangkan kami malah ditertibkan,” ujarnya
Remaja berusia 13 tahun ini juga menambahkan jika warga lainnya ada yang berdagang di Stadion Pakansari, maka Keluarga kami akan berjualan kembali di sana walaupun nanti akan ditertibkan atau bahkan dipenjara. Tegasnya
“Aturannya harus yang adil, setiap akhir pekan masih banyak PKL yang berdagang jadi kami juga akan berdagang walaupun ada resiko kita bakal di penjara, kami tidak punya apa-apa di Palestina karena rumah kami diambil oleh Israel,” ungkapnya
Kabid Penegakan Perudang-undangan Satpol PP Agus Ridho menjelaskan hari ini tim gabungan melakukan evakuasi keluarga Omar ke perumahan lainnya di wilayah Cibinong.
“Kami mengevakuasi mereka karena warga Perumahan Green Pattio resah akan keberdaan mereka, mereka kerap membuat rusuh, sehingga warga melaporkan mereka kepada kami,” jelas Agus Ridho.
Terkait Dengan adanya larangan berjualan di Stadion Pakansari, Ia menegaskan larangan berdagang itu untuk seluruh PKL karena Stadion Pakansari masuk dalam zona merah PKL, Tambahnya
“Karena Sudah adanya Larangan PKL berdagang di Stadion Pakansari itu berlaku buat semua, untuk keluarga Omar nanti dinas sosial yang akan mencarikan tempat berdagang, kemungkinan kami akan tempatkan mereka di halaman ritel minimarket,” tegasnya.
Ketua INH Lukman Hakim melanjutkan bahwa video yang viral bahwa keluarga Omar tinggal di bawah tenda di Stadion Pakansari tidak benar. Pasalnya sejak bulan Agustus lalu mereka dikontrakkan rumah oleh INH.
“Keluarga Omar ini ngakunya tinggal di dalam tenda padahal sejak bulan Agustus tahun 2018 mereka kami tanggung biaya ngontrak rumah dan juga biaya hidup lainnya. Hari ini kami juga peringatkan mereka agar tidak meminta sumbangan karena mereka tinggal di rumah yang sangat layak apalagi Omar sekarang sudah memiliki kendaraan roda empat,” lanjut Lukman.
Laporan : Acep Sanusi