BOGOR, INFODESAKU – Untuk melestarikan budaya daerah, tidak hanya dilakukan dengan cara menggelar acara-acara besar. Berbagai cara dilakukan oleh para pelaku dan pecinta seni budaya untuk melestarikan, dan mengembangkan seni budaya daerah. Salah satunya seperti yang dilakukan Warga Sukamulya dengan menggelar Deklarasi Paguyuban Warga Sukamulya (PWS), Minggu (28/10/2018).
Awalnya dari ngobrol, lalu diskusi bareng warga ternyata visi dan misi yang sama yaitu menilai bahwa sekarang budaya Sunda mulai ditinggalkan generasi muda. Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda kita deklarasikan Paguyuban Warga Sukamulya (PWS). Dengan tujuan mengguyubkan warga Sukamulya dengan meraih anak-anak muda. Kata Ketua Paguyuban PWS, TB. Saefudin kepada infodesaku.
“Mulai dari bahasa sampai permainan tradisional, seperti kaulinan, engrang, angklung, pencak silat, jaipong dan tarian mojang. Kesenian tradisional sunda sedikit demi sedikit ditinggalkan,” ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor H. Sahlan Rasyidi mengapresiasi kegiatan paguyuban serta mendukung salah satu meningkatkan kebersamaan khususnya warga Sukamulya. Karena ada tujuan utama dalam melestarikan seni sunda, budaya sunda.
“Bagi Disparbud ini sangat luar biasa. Semoga warga Sukamulya khususnya PWS bisa terus melestarikan dan mengembangkan kesenian sunda,” harapnya.
Sahlan menambahkan, ternyata PWS mempunyai kegiatan ekonomi kreatif salah satunya membuat enggrang, pot bunga dari batok kelap, dan gelas mug dari batok.
“Upaya kedepan dari Disparbud akan membantu mempromosikan usaha kreatif melalui E Craft dan melakukan pembinaan ke PWS ini,” pungkasnya.
Laporan : YUDI
