BOGOR, INFODESAKU – Adanya pemberitahuan di pos peron yang belum genap dua bulan dibangun dan difungsikan aktifitasnya kurang lebih dari seminggu ini. Menuai banyak protes dari para pedagang yang berjualan di sekitar Pasar Pafesta yang selama ini tidak terawat sebagaimana layaknya.
Isi Pemberitahuan tersebut tertempel di pos peron yang intinya ditujukan kepada seluruh pedagang yang ada di pafesta untuk di tutup sementara waktu selama 3 hari mulai dari hari Jum’at, Sabtu dan Minggu (29,30 hingga 1 Juli) dan semua kegiatan yang ada di Pafesta di hentikan.
Menurut Surya, salah satu pedagang di Pasar Festival Kuliner, mengatakan yang kita dengar sih diduga masalah perseteruan kekuasaan antara PT. Guna Persada dengan PT. Damarindo.
“Sebenarnya kalau dari para pedagang sih gak ada tuntutan, itu hanya masalah perseteruan dari kedua PT tersebut. Perhari Jum’at ini suruh ditutup hingga hari Minggu,” ungkapnya.
Masih kata Surya, dirinya dan para pedagang ruko lain sebelumnya diminta pindah ke lokasi tempat berjualan yang berada dibelakang Pafesta dengan ukuran yang tidak semestinya di banding tempat yang sekarang.
“Yang memberatkan kami itu ditarik iuran perkios atau perorang sebesar 1 juta lebih, tutup 3 hari saja itu sudah jelas-jelas merugikan kami,” tuturnya, pada Jum’at (29/06).
Sementara itu Budi, pedagang kaki lima juga merasa dirugikan lapaknya harus ditutup hingga hari Minggu.
“Apalagi hari weekend itu lapak dagangan kami biasanya suka rame dikunjungi pembeli, kalau seperti ini usaha kami jelas merugi,” kilahnya.
Sumber lain yang enggan disebut namanya mengatakan keluhan dari pedagang ruko atau member Pafesta, Seharusnya memberikan dispensasi untuk pedagang tidak dikenakan biaya parkir.
“Karena kita sering keluar masuk lebih dari satu kali, kemudian tukang ojeg yang sering mondar mandir itu juga seharusnya tidak dikenakan biaya parkir.” tutupnya.
Laporan : Taufik Hidayat
