BOGOR, INFODESAKU – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga pesta demokrasi dan menolak politik uang.
“Kepada masyarakat mari kita jaga pesta demokrasi ini tanpa politik uang dan tolak politik uang. Karena menerima uang hari ini untuk memilih calon, itu tak kan berasa. Tapi kalau kita berdasarkan hati nurani untuk mewujudkan pesta demokrasi untuk 5 tahun kedepan, masa depan kedepan ditentukan oleh satu suara itu.” Ujar Furqon Staf SDM dan Organisasi Panwas Kabupaten Bogor kepada Infodesaku usai acara sosialisasi di aula Kecamatan Cigudeg, Rabu (07/03/2018).
Selain itu, kata Furqon, sesuai amanat Panwaslu Kabupaten Bogor pada kesempatan sosialisasi tersebut pihaknya mengajak bersama-sama seluruh elemen masyarakat dapat ikut aktif mengawasi penyelanggaraan pemilu, terutama di Kabupaten Bogor ini pada tahun 2018 menyelanggarakan pemilihan bupati dan wakil bupati. Juga memberikan memberikan arahan dan peringatan-peringatan kepada kepala desa jangan berperan aktif ikut kampanye.
“Karena memang banyak sekali kades yang kurang tau, Kemudian kita bersama-sama memberitahukan bahwa kades itu dilarang karena itu udah jelas di dalam undang-undang No. 10 Tahun 2016 tentang larangan kades untuk ikut kampanye. Serta masyarakat, kita ajak untuk ikut mengawasi baik itu penyelanggara ataupun sebagai peserta pemilu. Tujuannya untuk meminumalisir golput nantinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Furqon menghimbau meskipun RT dan RW memang tidak ada dalam undang-undang No. 10 itu, tapi kita meminta kepada kades untuk bersama-sama untuk kondusif.
“Kalau misalkan RT dan RW berpihak, saya harap jangan terlalu menonjol agar Jangan sampai tidak kondusif,” teranganya.
“Maka dari itu, tolak politik uang, karena politik uang hanya satu hari. Tapi jika kita melakukan Pemilihan berdasarkan hati nurani, maka 5 tahun kedepan akan terlihat,” pungkasnya menambahkan.
Laporan : KN/IES
