GARUT, INFODESAKU – Makin maraknya angkutan berbasis online beberapa tahun ini mengundang kecaman dari para sopir angkutan umum yang terdapat diwilayah kabupaten Garut.
Kekecewaan tersebut berbuntut akan dilakukannya aksi penolakan secara keras oleh sebanyak 1387 angkutan roda empat dan 3200 san sopir angkot. Dan aksi tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada Senin, tanggal 05 Februari 2018 mendatang.
Alasan mereka melakukan demo dan mogok tersebut dikarenakan pemerintah setempat seolah membiarkan lahan makannya diserobot para angkutan berbasis online.
Adapun titik yang akan dipakai untuk kumpul mulai dari alun-alun menuju simpang lima, kerkhof dan kembali ke alun-alun garut, diperkirakan pendemo tersebut melibatkan sopir angkutan umum lainnya berupa angped namun sopir elf (bis ¾. Red) pun turut serta.
Dengan menempuh langkah secara normatif, pihak Pengurus Organda telah melayangkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada polres Garut tertanggal 02 Februari 2018, dengan nomor surat 068/DPC-ORG/II/2018. tentang pemberitahuan demo masal angkutan kota atau angkutan pedesaan. Serta Elp.
Adapun tuntutan mereka antara lain, meminta kepada Bupati untuk segera mengeluarkan surat keputusan Bupati tentang penolakan keberadaan angkutan berbasis online di Kabupaten Garut.
Salah seorang sopir, wawan (49) saat dimintai keterangan terkait rencana mogok masal tersebut mengatakan, bahwa keberadaan angkutan online jelas merugikan, ”keberadaan angkutan online itu sangat merugikan kami, jadi saya berharap pemerintah mampu menuntaskan persoalan ini,” ungkapnya.
Para sopir angkutan yang harus berangkat pagi pulang malam itupun terus menyuarakan tuntutannya agar hak-hak mereka dapat terpenuhi.
Rencana mogok masal angkot tersebut akan berlangsung dari pagi hari hingga pemerintah daerah mau menerima aspirasi mereka.
Laporan : OKI
